Just share

Assalamualaikum,

Kali ini aku pengen sharing cerita nyata, cerita sendu (tapi jangan pada mewek ia)
kayak apa ceritanya, silahkan agan-agan baca dah.

Saat itu, entah hari apa tanggal berapa aku tak ingat. Tapi yang kuingat tragedi itu terjadi di tahun 2006.

Suasana riuh riah, semuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Aku yang waktu itu baru lulus Sekolah dasar, saat itu sedang mendaftar di Sekolah tingkat pertama di desaku.

Dunia baru bagiku, aku tak mempedulikan sekitarku. Aku hanya fokus pada tujuanku.

Akhirnya aku diterima, dan masuk kelas 1B. Aku termasuk tipe orang pendiam, jarang berbicara dengan teman sebangku.

Namun perkenalanku dengan seorang teman, sebut saja Budiono. Membuatku menjadi orang yang suka bergaul, Sedikit demi sedikit kami mulai akrab. Begitu juga aku dengan teman yang lainnya.

Ia dimataku adalah pelindungku, karena tubuhnya yang besar dan tak takut pada siapapun.
Setiap ada yang jahilin aku, dia selalu ada disampingku.

Kami suka nyanyi-nyanyi bersama, waktu itu kalau nggak salah lagu kangen band sama st12 lagi booming-boomingnya.
Dia suka nyatet lirik lagu di bukunya, mungkin ada puluhan lebih yang dia tulis.

Setiap ada jam kosong, kami bahkan satu kelas nyanyi bareng, lagu yang dicatet Budiono selalu kami nyanyiin.

Hari terus berganti, tak terasa sudah hampir satu semester.
Banyak kejadian yang telah ku alami, yang kini menjadi kenangan manis dalam hidupku.

Sore itu, sekitar pukul 16:00 wib, ada sms masuk. Isinya seperti ini
"dik, budi meninggal. Katanya orang tenggelam di kolam".

Waktu itu aku masih nggak percaya, mungkin itu cuma berita yang belum benar pikirku.
Keesokan harinya aku baru percaya setelah semua orang membicarakan kematian budi, badanku terasa lemas dan aku masih tetap nggak percaya juga.

Dan akhirnya aku pasrah, merelakan teman baikku itu pergi. Walau berat, mau bagaimana lagi. Itu sudah takdir.

Ada satu hal yang belum tersampaikan sebelum ia meninggal, yaitu catatan lagu yang kutulis. Aku lupa entah lagu apa.

Waktu berkata lain, ia telah meninggalkan dunia terlebih dahulu sebelum aku memberikan catatan itu.

Selamat tinggal teman, semoga kau tenang di alam sana. Kami akan selalu mendoakanmu, pasti.


Ya, inilah realita. Tapi tetap jalani hidup, selalu optimis.


Mungkin ini saja yang dapat ku share, apabila ceritanya kurang bagus mohon dimaklumi. Karena manusia tidak ada yang sempurna.

Wassalam...